Pasokan listrik untuk industri perlu diprioritaskan

JAKARTA: Kadin menegaskan harus ada keseriusan dari pemerintah untuk memprioritaskan daerah pertumbuhan guna mendapatkan infrastruktur energi listrik yang memadai, sehingga pembangunan sektor manufaktur tidak hanya terpusat di Jakarta dan sekitarnya.

Hal ini merespons komitmen PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Persero yang menjanjikan tambahan pasokan listrik sebesar 1.600 megawatt (MW) untuk sektor industri dan bisnis pada tahun depan.
Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Kebijakan Fiskal, Moneter dan Publik Haryadi Sukamdani mengatakan kualitas pertumbuhan ekonomi dan industri nasional bergantung pada ketersediaan energi, termasuk pasokan listrik. Adanya suplai energi yang tinggi ke sektor industri tentu akan mengakselerasi pertumbuhan manufaktur nasional, dimana akan semakin banyak industri hulu dan hilir yang bertumbuh.
“Berapapun suplai yang masuk ke pasar akan ada pengaruhnya, ini cukup membantu. Kalau pasokan lebih besar dari itu [1.600 MW], industri akan menyerap karena permintaan masih sangat tinggi. Di satu sisi, harus ada keseriusan dari pemerintah untuk memprioritaskan daerah-daerah pertumbuhan dengan infrastruktur memadai, kalau tidak, nanti hanya terpusat di Jakarta dan sekitarnya,” katanya ketika dikonfirmasi Bisnis, hari ini.
Dia menjelaskan adanya tambahan pasokan listrik tentu akan meningkatkan minat investasi, tidak hanya dari investor asing tetapi juga penanaman modal dari dalam negeri. Peningkatan suplai listrik ke sektor industri akan mengakselerasi investasi di sektor hulu seperti pembangunan pabrik baja oleh PT Krakatau Steel dan Posco, serta menumbuhkan investasi di sektor hilir baja.
Ketua Umum Hipmi Erwin Aksa mengatakan PLN seharusnya memberikan pasokan listrik bagi sektor industri di luar pulau Jawa, seperti Kalimantan, Riau, dan Sulawesi.
“Untuk di pulau Jawa tidak ada masalah listrik karena ada proyek 10.000 MW. Jadi, harus ditanya dulu itu daerah mana yang diberikan sambungan listrik. Industri kebanyakan di Jawa, di luar Jawa industri dibangun lengkap dengan power plant,” kata Erwin. Industri di pulau Jawa, jelas Erwin, didominasi oleh sektor makanan dan minuman dan barang-barang konsumsi lainnya.
Sementara itu, Menteri Perindustrian M.S Hidayat optimistis sektor industri nasional pada tahun depan akan mengalami peningkatan pertumbuhan menjadi 5,2%-5,3%, seiring kesiapan PLN menyediakan pasokan listrik berdaya 1.600 MW. Komitmen PLN tersebut dinilai merupakan bukti adanya jaminan suplai listrik bagi sektor industri, sehingga kondisi krisis listrik di sektor manufaktur diharapkan tidak terjadi secara terus menerus.
“Sampai akhir 2010 ini, industri tumbuh 4,9%. Pada 2011, bisa tumbuh 5,2%-5,3% karena tambahan pasokan listrik itu. Akan terjadi diversifikasi usaha karena seluruh kebutuhan energi kuat. Masalah listrik seluruh kebutuhan akan tertanggulangi di 2011, minimal di seluruh pulau Jawa,” katanya. (tw)

0 komentar:

Posting Komentar