Naikkan Harga Energi, Solusi Krisis Listrik Indonesia

Seperti tidak ada habis-habisnya, beragam krisis menimpa negeri ini, krisis listrik pun juga menimpa negeri yang kaya raya akan sumber energi ini. Kini Indonesia menghadapi tantangan yang sangat berat berkaitan dengan masalah listrik. Hampir tiap hari terjadi pemadaman bergilir. Pemadaman ini tidak hanya di pelosok-pelosok desa yang jauh dari sumber energy, tetapi juga terjadi di daerah-daerah yang dekat dengan sumber energi, bahkan ibukota Jakarta pun tidak luput dari pemadaman listrik.
Efek dari pemadaman listrik ini membawa kerugian yang luar biasa besarnya, baik itu kerugian secara material maupun kerugian moril. Pemadaman listrik ini juga akan membawa efek bola salju yang luar biasa. Kita ambil contoh banyak industri yang menghentikan proses produksinya karena alat-alat elektroniknya tidak berjalan, akibatnya industri ini tidak bisa menghasilkan barang yang akan dijual ke pasaran. Dengan tidak adanya barang yang dihasilkan, tentunya karyawan pabrik tidak akan digaji, distributor tidak akan bisa menjual barang dan akhrinya keuntungan tidak bisa didapat. Ini tidak hanya terjadi pada satu industri, tetapi ada banyak industri yang terkena dampak pemadaman listrik ini. Contoh kerugian lainnya adalah dengan adanya pemadaman listrik seorang pelajar tidak akan bisa belajar dengan maksimal sehingga besar kemungkinan ini akan mengganggu kelancaran studinya. Dan perlu diingat, ini  tidak hanya terjadi ke satu pelajar, ada banyak pelajar dari SD sampai SMA yang terganggu dengan adanya pemadaman listrik ini. Tentu kerugiannya tidak bisa ditaksir dengan uang lagi.
Kebutuhan listrik Indonesia saat ini sebagian besar berasal dari sumber energi fosil. Dalam beberapa waktu terakhir harga bahan bakar minyak mengalami kenaikan yang sangat berarti, sementara cadangan minyak bumi dan gas Indonesia terbatas dan semakin menipis. Berawal dari sini tentu tidak bijak kalau kita terus-menerus menggantungkan energi listrik kita kepada sumber energi fosil. Dan gejala akibat ketergantungan sumber listrik pada energi fosil ini sudah bisa kita rasakan sekarang, dengan cadangan yang semakin menipis dan harga yang tinggi mengakibatkan Indonesia krisis listrik.
Kondisi ini diperparah dengan kebijakan pemerintah mensubsidi harga listrik, sehingga harga jual listrik lebih rendah dari biaya pengadaannya. Nah harga listrik subsidi inilah yang mengakibatkan sumber-sumber energi listrik alternatif sulit untuk berkembang, apabila listrik masih dijual dengan harga subsidi. Apabila harga listrik tidak disubsidi maka listrik akan dijual dengan harga keekonomiannya dan ini akan memacu pengembangan energi alternatif lainnya yang jumlahnya sangat melimpah di Indonesia.
Solusi lain yang bisa dilakukan untuk menangani krisis listrik ini adalah pemberian subsidi kepada pengembangan energi alternatif. Dengan adanya subsidi ini akan menarik investor dalam mengembangkan energi alternatif ( panas bumi, matahari, angin, mikrohidro, dan lain-lain). Perlu diketahui Indonesia memiliki energi alternatif yang bisa digunakan untuk sumber listrik lebih besar dari minyak dan gas. Sehingga Indonesia akan lebih mandiri dalam hal energi, tidak lagi tergantung energi fosil.
Tetapi yang terjadi di Indonesia adalah tidak adanya subsidi untuk energi alternatif.  Ini merupakan suatu ketidakadilan. BBM dan listrik disubsidi, sementara energi alternatif tidak. Harga energi yang terlalu rendah untuk Indonesia juga merupakan suatu ketidakadilan. Mengapa? Harga rendah menyebabkan energi alternatif tidak bisa berkembang. Energi alternatif ini sering lebih murah daripada harga BBM yang harganya naik turun. Energi alternatif juga tidak tergantung impor sehingga membuat pasokan energi kita lebih mandiri. Mempertahankan harga energi yang rendah akan menyebabkan kita boros energi dan menyebabkan krisis energi yang berkelanjutan. Sehingga diharapkan dengan menaikkan harga energi akan membuat kita hemat dalam menggunakan energi dan energi alternatif akan  berkembang dengan pesat untuk memenuhi kebutuhan energi kita

0 komentar:

Posting Komentar