Persoalan Pokok pada Pembangkit Tenaga Listrik


Pembangkit listrik yang biasa digunakan pada suatu Sistem Tenaga Listrik (STL) terdiri dari pembangkit listrik tenaga air (Hydro plant atau PLTA) dan unit-unit thermal.Pembangkit-pembangkit itu sekarang ini umumnya sudah berhubungan satu dengan yang lainnya, atau yang sering disebut dengan interkoneksi. Setelah beroperasi dalam waktu tertentu, maka dari pembangkit-pembangkit itu ada yang keluar dari sistem interkoneksi dan hal ini disebabkan karena ada unit pembangkit yang rusak dan tentunya perlu diganti atau diperbaiki, kedua karena ada pembangkit yang istirahat untuk keperluan pemeliharaan.

Salah satu contoh rencana pemeliharaan unit pembangkit adalah dengan menggunakan metode Levelized Resh dari Gaever. Namun dalam aplikasinya harus dibagi dalam dua kriteria, yaitu pertama unit pembangkit bisa dikeluarkan tanpa adanya penyesuaian. Kedua unit pembangkit yang dikeluarkan harus diatur dalam kurun waktu yang terbatas.

Dengan demikian berarti pada waktu tertentu ada unit pembangkit yang keluar dari sistem, sehingga akan menimbulkan perubahan pada biaya produksi. Tapi setelah habis masa pemeliharaan (overhaul) harus dilakukan evaluasi koefisien ongkos pembebanan hal ini dilakukan untuk memperoleh akurasi yang baik.

Selanjutnya yang perlu diperhatikan adalah bagaimana meminimumkan ongkos tapi memenuhi tingkat sekuriti. Biasanya pada operasi pembangkit thermal biaya yang dihitung hanyalah biaya bahan bakar, hal ini karena komponen biaya yang lainnya dinaggap konstan. Berarti kalau saja bisa dihemat penggunaan bahan bakar, maka pengeluaran biaya pada pengoprasian sistem tenaga listrik bisa dikurangi. Sementara itu beban yang akan dilayaninya berubah-ubah menurut waktu, jadi yang penting adalah bagaimana dalam operasi pembangkit hidro-thermal itu bisa dihemat penggunaan bahan bakar.

Kemudian dengan menggunakan metode dynamic programing dapat dicari alternatif pembebanan hidro thermal yang optimum.

Sedangkan kemampuan pembangkit thermal dapat diketahui dengan menggunakan effective capabilitydari Gaever :

C" = C - M In (1-r+r.Cc/m)

Di mana :
C" = Effective capability (MW)
C = Installed capacity
M = System characteristic
r = FOR (forced outage rate)

Dan untuk pembangkit hidro kemampuan maximun bisa diketehui dari model operasi dan situasi air.

semoga bermanfaat, dunia-listrik.blogspot.com

sumber: pln-je.co.id
gambar PLTU Tanjung Jati B - milik: www.plntjb.co.id

Transformator


Transformator atau biasa disebut dengan trafo adalah alat untuk mengubah tegangan bolak-balik menjadi lebih tinggi atau lebih rendah dan digunakan untuk memindahkan energi dari suatu rangkaian listrik ke rangkaian berikutnya tanpa merubah frekuensi.
Dalam aplikasinya trafo dapat dibedakan menjadi 2 macam yaitu :
1. Transformator Step-Up atau tranformator penaik tegangan adalah tranformator yang digunakan untuk menaikkan tegangan dari rendah ke tegangan yang lebih tinggi.
2. Transformator Step-Down atau transformator penurun tegangan adalah transformator yang digunakan untuk menurunkan tegangan dari tinggi ke tegangan yan lebih rendah.
Cara kerja transformator adalah sebagai berikut :
1. Jika kumparan primer dihubungkan dengan sumber tegangan arus AC, maka pada kumparan primer timbul garis-garis gaya magnet yang berubah-ubah.
2. Perubahan garis-garis gaya dari kumparan primer ini menginduksi kumparan sekunder sehingga pada kumparan sekunder timbul arus bolak-balik.
Dengan memilih jumlah lilitan yang sesuai untuk tiap kumparan dapat dihasilkan GGL kumparan sekunder yang berbeda dengan GGL kumparan primer. Hubungan GGL atau tegangan primer (Vp) tegangan sekunder (Vs), jumlah lilitan kumparan primer (np) dan jumlah lilitan kumparan sekunder (ns) dapat dinyatakan dengan rumus :
yang biasa disebut dengan perbandingan transformasi. Dengan memperhatikan perbandingan transformasi kita dapat mengetahui jenis dari transformator tersebut apakah trafo Step-Up atau Step-Down.
Pada transformator terdiri dari banyak belitan, sehinga dapat dipandang sebagai Induktor, dengan demikian dapat diuraikan sebagai berikut :
Induktor mempunyai tegangan (V) :
Dimana : ( i) menyatakan sebagai fungsi waktu (t)
(L) menyatakan panjang lilitan
(H) Sehingga besarnya arus adalah
Sehingga :
maka (Energi) adalah

listrik tanpa kabel


Pemanfaatan listrik tanpa kabel mungkin tak lama lagi digunakan pada alat-alat elektronika. Intel yang selama ini dikenal sebagai rajanya prosesor komputer telah memperkenalkan teknologi yang memungkinkan baterai ponsel atau laptop diisi ulang tanpa dicolokkan ke stok kontak.

"Mimpi untuk menyembunyikan sumber energi merupakan sesuatu yang menakjubkan," ujar Justin Rattner, pejabat tinggi Intel. Teknologi tersebut didemonstrasikan dalam Intel Developer Forum yang berlangsung di San Fransisco baru-baru ini.

Intel menyebutnya WREL (wireless resonant energy link). Sebelumnya teknologi tersebut disebut WiTricity, kombinasi antara wireless (nirkabel) dan electricity (listrik).

Peneliti Intel Alanson Sample memperlihatkan bagaimana bola lampu 60 watt menyala meski tidak ditancapkan di fitting. Lampu tersebut dapat menyala karena mendapat sumber listrik yang berada satu meter di dekatnya.
Meski tak terhubung dengan kabel, listrik tetap dapat diguanakan dengan teknik yang disebut induksi magnet. Intel mengembangan teknologi yang pertama kali diperkenalkan Marin Soljacic, seorang fisikawan Institut Teknologi Massachusetts (MIT).

Cara kerjanya mirip dengan penyanyi yang berlatih vokal dengan gelas. Getaran yang dikeluarkan pita suara mengalir melalui udara dan diserap ruang udara di dalam gelas sehingga ikut bergetar.

Pada listrik, sumber energi dialirkan ke dalam antena untuk membentuk medan magnet di sekitarnya. Alat penerima yang dihubungkan ke alat-alat listrik akan menyerap energi dari medan magnet tersebut dan menyimpannya. Tingkat efisiensi energi yang berhasil diserap saat ini telah mencapai 90 persen.

"Tahap selanjutnya saya kira mencoba menggunakannya pada laptop dan ponsel sehingga kita harus memperkecil ukuran kumparan hingga seukuran alat elektronika tersebut," ujar Sample. Intel memperkirakan teknologi tersebut baru mulai dikomersialkan paling cepat setelah lima tahun ke depan.

Dibalik Krisis Listrik Indonesia


Ada banyak peralatan elektronik yang rusak, ada yang meninggal karena mesin genset meledak, kriminal yang meningkat di beberapa jalanan kota yang gelap, ibu-ibu rumah tangga yang mengeluh karena mesin cuci tak bisa dioperasikan, mahasiswa yang tidak bisa melakukan praktek di laboratorium, produksi perusahaan yang turun secara drastis, bahkan sampai kepada tutupnya sebuah perusahaan.
Semua itu adalah sebagian dari akibat yang dirasakan oleh pemadaman listrik yang sangat sering akhir-akhir ini. Bukan hanya di luar Jawa, bahkan di Jakarta dan Bogor saja sudah demikian keadaannya, akibat meledaknya trafo di gardu induk sentral Cawang, Jakarta akhir September lalu.
Pemadaman listrik ibarat minum obat; tiga kali dalam sehari. Malah, bisa lebih sering dari itu. PLN pun berubah kepanjangannya menjadi Pemadam Listrik Negara. Indonesia, kini diancam oleh hantu krisis listrik. Apa sebab?
Cukup panjang bila dijelaskan secara detail. Yang jelas, peningkatan kebutuhan listrik tidak sebanding dengan peningkatan kapasitas daya. Kebutuhan akan listrik terus meningkat setiap tahunnya, sementara ketersediaan daya (boleh dibilang) tetap. Kondisi ini, tentunya, menyebabkan defisit daya.
Pertumbuhan penduduk dan pertumbuhan ekonomi berbanding lurus dengan meningkatnya kebutuhan, salah satunya kebutuhan listrik. Dengan pertumbuhan ekonomi 6 %, seharusnya kapasitas listrik bertambah minimal 9 %. Menurut PLN, untuk menambah kapasitas daya 9 %, dibutuhkan investasi Rp 80 triliun per tahun. Sementara, ketersediaan dana PLN hanya Rp 20 triliun setiap tahunnya. Itu pun tidak bisa digunakan untuk investasi, karena tersedot oleh biaya operasional.
Minimnya ketersediaan dana PLN untuk berinvestasi (baca: penambahan daya – pen.), lagi-lagi menurut PLN, tak lepas dari model bisnis PLN selama ini. PLN harus membeli bahan baku, termasuk bahan bakar, dengan harga pasar. Sementara, dari sisi penjualan, harga listrik ditentukan oleh pemerintah. Belum lagi subsidi yang tak mengenal jenjang. Mulai dari rumah sederhana sampai kepada rumah mewah dan mal-mal listriknya disubsidi oleh pemerintah.
Itu cerita PLN. Di luar itu, ada banyak sistem produksi usaha kecil dan menengah, bahkan sampai kepada banyak usaha besar, yang tergantung kepada pasokan listrik dari PLN. Logikanya, bila pasokan listrik sering mati, tentu mempengaruhi kemampuan mereka untuk berproduksi. Bila produksi berkurang, tentu saja, akan terjadi penurunan omzet. Penurunan omzet akan mempengaruhi kemampuan biaya produksi selanjutnya.
Celakanya, sudah ada beberapa perusahaan besar yang terpaksa melakukan pengurangan jam kerja dan bonus akibat pemadaman listrik yang terlampau sering. Bila keadaan ini terus berlanjut, bukan tidak mungkin, akan terjadi PHK dalam jumlah yang besar. Risiko yang lebih parah dari itu, akan ada banyak usaha yang terpaksa ditutup (mati). Bila iklim usaha tidak berkembang, sangat besar pengaruhnya pada pertumbuhan ekonomi. Rasa-rasanya, bila demikian, akan sangat sulit untuk mencapai pertumbuhan ekonomi sebesar 7 % pada tahun 2014 sebagaimana pernah dikatakan SBY.
Mengerikan memang. Namun, kesulitan harus segera dicarikan solusi. Himbauan kepada masyarakat agar melakukan penghematan pemakaian listrik bukanlah sebuah anjuran yang tepat. Karena, yang namanya kebutuhan listrik, bukanlah sebuah kebutuhan yang bisa dipatok pada sebuah titik. Kebutuhan akan listrik senantiasa berkembang dinamis seiring pertumbuhan penduduk dan pertumbuhan ekonomi.
Perhatian terhadap perbaikan keuangan PLN sangat perlu difokuskan, agar perusahaan ini senantiasa bisa menyesuaikan besaran investasi dengan pertumbuhan ekonomi. Disamping itu, PLN sebagai sebuah perusahaan (meski perusahaan yang berstatus milik negara), juga harus aktif melakukan berbagai terobosan. Karena, memang, khusus untuk persoalan listrik inilah perusahaan ini didirikan untuk menunjang pembangunan.
Hari ini, kebutuhan akan listrik sudah menjadi hajat hidup orang banyak. Keluhan terhadap masalah ini adalah keluhan kita bersama. Tak pelak lagi, perhatian kita semua amat dibutuhkan.

Naikkan Harga Energi, Solusi Krisis Listrik Indonesia


Seperti tidak ada habis-habisnya, beragam krisis menimpa negeri ini, krisis listrik pun juga menimpa negeri yang kaya raya akan sumber energi ini. Kini Indonesia menghadapi tantangan yang sangat berat berkaitan dengan masalah listrik. Hampir tiap hari terjadi pemadaman bergilir. Pemadaman ini tidak hanya di pelosok-pelosok desa yang jauh dari sumber energy, tetapi juga terjadi di daerah-daerah yang dekat dengan sumber energi, bahkan ibukota Jakarta pun tidak luput dari pemadaman listrik.
Efek dari pemadaman listrik ini membawa kerugian yang luar biasa besarnya, baik itu kerugian secara material maupun kerugian moril. Pemadaman listrik ini juga akan membawa efek bola salju yang luar biasa. Kita ambil contoh banyak industri yang menghentikan proses produksinya karena alat-alat elektroniknya tidak berjalan, akibatnya industri ini tidak bisa menghasilkan barang yang akan dijual ke pasaran. Dengan tidak adanya barang yang dihasilkan, tentunya karyawan pabrik tidak akan digaji, distributor tidak akan bisa menjual barang dan akhrinya keuntungan tidak bisa didapat. Ini tidak hanya terjadi pada satu industri, tetapi ada banyak industri yang terkena dampak pemadaman listrik ini. Contoh kerugian lainnya adalah dengan adanya pemadaman listrik seorang pelajar tidak akan bisa belajar dengan maksimal sehingga besar kemungkinan ini akan mengganggu kelancaran studinya. Dan perlu diingat, ini  tidak hanya terjadi ke satu pelajar, ada banyak pelajar dari SD sampai SMA yang terganggu dengan adanya pemadaman listrik ini. Tentu kerugiannya tidak bisa ditaksir dengan uang lagi.
Kebutuhan listrik Indonesia saat ini sebagian besar berasal dari sumber energi fosil. Dalam beberapa waktu terakhir harga bahan bakar minyak mengalami kenaikan yang sangat berarti, sementara cadangan minyak bumi dan gas Indonesia terbatas dan semakin menipis. Berawal dari sini tentu tidak bijak kalau kita terus-menerus menggantungkan energi listrik kita kepada sumber energi fosil. Dan gejala akibat ketergantungan sumber listrik pada energi fosil ini sudah bisa kita rasakan sekarang, dengan cadangan yang semakin menipis dan harga yang tinggi mengakibatkan Indonesia krisis listrik.
Kondisi ini diperparah dengan kebijakan pemerintah mensubsidi harga listrik, sehingga harga jual listrik lebih rendah dari biaya pengadaannya. Nah harga listrik subsidi inilah yang mengakibatkan sumber-sumber energi listrik alternatif sulit untuk berkembang, apabila listrik masih dijual dengan harga subsidi. Apabila harga listrik tidak disubsidi maka listrik akan dijual dengan harga keekonomiannya dan ini akan memacu pengembangan energi alternatif lainnya yang jumlahnya sangat melimpah di Indonesia.
Solusi lain yang bisa dilakukan untuk menangani krisis listrik ini adalah pemberian subsidi kepada pengembangan energi alternatif. Dengan adanya subsidi ini akan menarik investor dalam mengembangkan energi alternatif ( panas bumi, matahari, angin, mikrohidro, dan lain-lain). Perlu diketahui Indonesia memiliki energi alternatif yang bisa digunakan untuk sumber listrik lebih besar dari minyak dan gas. Sehingga Indonesia akan lebih mandiri dalam hal energi, tidak lagi tergantung energi fosil.
Tetapi yang terjadi di Indonesia adalah tidak adanya subsidi untuk energi alternatif.  Ini merupakan suatu ketidakadilan. BBM dan listrik disubsidi, sementara energi alternatif tidak. Harga energi yang terlalu rendah untuk Indonesia juga merupakan suatu ketidakadilan. Mengapa? Harga rendah menyebabkan energi alternatif tidak bisa berkembang. Energi alternatif ini sering lebih murah daripada harga BBM yang harganya naik turun. Energi alternatif juga tidak tergantung impor sehingga membuat pasokan energi kita lebih mandiri. Mempertahankan harga energi yang rendah akan menyebabkan kita boros energi dan menyebabkan krisis energi yang berkelanjutan. Sehingga diharapkan dengan menaikkan harga energi akan membuat kita hemat dalam menggunakan energi dan energi alternatif akan  berkembang dengan pesat untuk memenuhi kebutuhan energi kita

Peranan Kapasitor dalam Penggunaan Energi Listrik


Kehidupan modern salah satu cirinya adalah pemakaian energi listrik yang besar. Besarnya energi atau beban listrik yang dipakai ditentukan oleh reaktansi (R), induktansi (L) dan capasitansi (C). Besarnya pemakaian energi listrik itu disebabkan karena banyak dan beraneka ragam peralatan (beban) listrik yang digunakan. Sedangkan beban listrik yang digunakan umumnya bersifat induktif dan kapasitif. Di mana beban induktif (positif) membutuhkan daya reaktif seperti trafo pada rectifier, motor induksi (AC) dan lampu TL, sedang beban kapasitif (negatif) mengeluarkan daya reaktif. Daya reaktif itu merupakan daya tidak berguna sehingga tidak dapat dirubah menjadi tenaga akan tetapi diperlukan untuk proses transmisi energi listrik pada beban. Jadi yang menyebabkan pemborosan energi listrik adalah banyaknya peralatan yang bersifat induktif. Berarti dalam menggunakan energi listrik ternyata pelanggan tidak hanya dibebani oleh daya aktif (kW) saja tetapi juga daya reaktif (kVAR). Penjumlahan kedua daya itu akan menghasilkan daya nyata yang merupakan daya yang disuplai oleh PLN. Jika nilai daya itu diperbesar yang biasanya dilakukan oleh pelanggan industri maka rugi-rugi daya menjadi besar sedang daya aktif (kW) dan tegangan yang sampai ke konsumen berkurang. Dengan demikian produksi pada industri itu akan menurun hal ini tentunya tidak boleh terjadi untuk itu suplai daya dari PLN harus ditambah berarti penambahan biaya. Karena daya itu P = V.I, maka dengan bertambah besarnya daya berarti terjadi penurunan harga V dan naiknya harga I. Dengan demikian daya aktif, daya reaktif dan daya nyata merupakan suatu kesatuan yang kalau digambarkan seperti segi tiga siku-siku pada Gambar 1. 
Dari Gambar 1 tersebut diperoleh bahwa perbandingan daya aktif (kW) dengan daya nyata (kVA) dapat didefinisikan sebagai faktor daya (pf) atau cos r. 
cos r = pf = P (kW) / S (kVA) ........(1)  P (kW) = S (kVA) . cos r................(2) 
Seperti kita ketahui bahwa harga cos r adalah mulai dari 0 s/d 1. Berarti kondisi terbaik yaitu pada saat harga P (kW) maksimum [ P (kW)=S (kVA) ] atau harga cos r = 1 dan ini disebut juga dengan cos r yang terbaik. Namun dalam kenyataannya harga cos r yang ditentukan oleh PLN sebagai pihak yang mensuplai daya adalah sebesar 0,8. Jadi untuk harga cos r < 0,8 berarti pf dikatakan jelek. Jika pf pelanggan jelek (rendah) maka kapasitas daya aktif (kW) yang dapat digunakan pelanggan akan berkurang. Kapasitas itu akan terus menurun seiring dengan semakin menurunnya pf sistem kelistrikan pelanggan. Akibat menurunnya pf itu maka akan muncul beberapa persoalan sbb:
a. Membesarnya penggunaan daya listrik kWH karena rugi-rugi.
b. Membesarnya penggunaan daya listrik kVAR.
c. Mutu listrik menjadi rendah karena jatuh tegangan.
Secara teoritis sistem dengan pf yang rendah tentunya akan menyebabkan arus yang dibutuhkan dari pensuplai menjadi besar. Hal ini akan menyebabkan rugi-rugi daya (daya reaktif) dan jatuh tegangan menjadi besar. Dengan demikian denda harus dibayar sebabpemakaian daya reaktif meningkat menjadi besar. Denda atau biaya kelebihan daya reaktif dikenakan apabila jumlah pemakaian kVARH yang tercata dalam sebulan lebih tinggi dari 0,62 jumlah kWH pada bulan yang bersangkutan sehingga pf rata-rata kurang dari 0,85. Sedangkan perhitungan kelebihan pemakaian kVARH dalam rupiah menggunakan rumus sbb:
[ B - 0,62 ( A1 + A2 ) ] Hk 
Dimana : B = pemakaian k VARH
A1 = pemakaian kWH WPB
A2 = pemakaian kWH LWBP
Hk = harga kelebihan pemakaian kVARH
Untuk memperbesar harga cos r (pf) yang rendah hal yang mudah dilakukan adalah memperkecil sudut r sehingga menjadi r1 berarti r>r1. Sedang untuk memperkecil sudut r itu hal yang mungkin dilakukan adalah memperkecil komponen daya reaktif (kVAR). Berarti komponen daya reaktif yang ada bersifat induktif harus dikurangi dan pengurangan itu bisa dilakukan dengan menambah suatu sumber daya reaktif yaitu berupa kapasitor. 
Proses pengurangan itu bisa terjadi karena kedua beban (induktor dan kapasitor) arahnya berlawanan akibatnya daya reaktif menjadi kecil. Bila daya reaktif menjadi kecil sementara daya aktif tetap maka harga pf menjadi besar akibatnya daya nyata (kVA) menjadi kecil sehingga rekening listrik menjadi berkurang. Sedangkan keuntungan lain dengan mengecilnya daya reaktif adalah : 

  • Mengurangi rugi-rugi daya pada sistem.

  • Adanya peningkatan tegangan karena daya meningkat.

  • Proses Kerja Kapasitor 

    Kapasitor yang akan digunakan untuk meperbesar pf dipasang paralel dengan rangkaian beban. Bila rangkaian itu diberi tegangan maka elektron akan mengalir masuk ke kapasitor. Pada saat kapasitor penuh dengan muatan elektron maka tegangan akan berubah. Kemudian elektron akan ke luar dari kapasitor dan mengalir ke dalam rangkaian yang memerlukannya dengan demikian pada saaat itu kapasitor membangkitkan daya reaktif. Bila tegangan yang berubah itu kembali normal (tetap) maka kapasitor akan menyimpan kembali elektron. Pada saat kapasitor mengeluarkan elektron (Ic) berarti sama juga kapasitor menyuplai daya treaktif ke beban. Keran beban bersifat induktif (+) sedangkan daya reaktif bersifat kapasitor (-) akibatnya daya reaktif yang berlaku menjadi kecil. 
    Rugi-rugi daya sebelum dipasang kapasitor : 
    Rugi daya aktif = I2 R Watt .............(5)
    Rugi daya reaktif = I2 x VAR.........(6)
    Rugi-rugi daya sesudah dipasang kapasitor :
    Rugi daya aktif = (I2 - Ic2) R Watt ...(7)
    Rugi daya reaktif = (I2 - Ic2) x VAR (8)

    Pemasangan Kapasitor 

    Kapasitor yang akan digunakan untuk memperkecil atau memperbaiki pf penempatannya ada dua cara : 
    1. Terpusat kapasitor ditempatkan pada:
    a. Sisi primer dan sekunder transformator
    b. Pada bus pusat pengontrol
    2. Cara terbatas kapasitor ditempatkan
    a. Feeder kecil
    b. Pada rangkaian cabang
    c. Langsung pada beban

    Perawatan Kapasitor

    Kapasitor yang digunakan untuk memperbaiki pf supaya tahan lama tentunya harus dirawat secara teratur. Dalam perawatan itu perhatian harus dilakukan pada tempat yang lembab yang tidak terlindungi dari debu dan kotoran. Sebelum melakukan pemeriksaan pastikan bahwa kapasitor tidak terhubung lagi dengan sumber. Kemudian karena kapasitor ini masih mengandung muatan berarti masih ada arus/tegangan listrik maka kapasitor itu harus dihubung singkatkan supaya muatannya hilang. Adapun jenis pemeriksaan yang harus dilakukan meliputi :

  • Pemeriksaan kebocoran

  • Pemeriksaan kabel dan penyangga kapasitor

  • Pemeriksaan isolator

  • Sistem Mikroprosesor

    Selain komponen induktor pemborosan pemakaian listrik bisa juga terjadi karena: 
    Tegangan tidak stabil 
    Ketidak stabilan tegangan bisa menyebabkan terjadinya pemborosan energi listrik. Ketidakstabilan itu dapat diartikan tegangan pada suatu fase lebih besar, lebih kecil atau berfluktuasi terhadap teganga standar. Sedangkan akibat pembrosan energi listrik itu maka timbul panas sehingga bisa menyebabkan pertama kerusakan isolator peralatan yang dipakai. Ke dua memperpendek daya isolasi pada lilitan. Sementara itu dengan ketidakseimbangan sebesar 3% saja dapat memperbesar suhu motor yang sedang beroperasi sebesar 18% dari keadaan semula. Hal ini tentunya akan menimbulkan suara bising pada motor dengan kecepatan tinggi. 
    Harmonik 
    Harmonik itu bisa menimbulkan panas, hal ini terjadi karena adanya energi listrik yang berlebihan. Harmonik itu bisa muncul karena peralatan seperti komputer, kontrol motor dll. Harmonik merupakan suatu keadaan timbulnya tegangan yang periodenya berbeda dengan periode tegangan standar. Periode itu bisa 180 Hz (harmonik ke-3), 300 Hz (harmonik ke-5) dan seterusnya. Harmonik pada transformator lebih berbahaya, hal ini karena adanya sisrkulasi arus akibat panas yang berlebih. Sehingga hal ini bisa mengurangi kemampuan peralatan proteksi yang menggunakan power line carrier sebagai detektor kondisi normal. 
    Untuk mengoptimalkan pemakaian energi listrik bisa digunakan beban-beban tiruan berupa LC yang dilengkapi dengan teknologi mikroprosesor. Sehingga ketepatan dan keandalan dalam mendeteksi kualitas daya listrik bisa diperoleh. Mikroprosesor itu berfungsi untuk mengolah komponen-komponen yang menentukan kualitas tenaga listrik. Seperti keseimbangan beban antar fasa, harmonik dan surja. Apabila terdapat ketidakseimbangan antara fasa satu dengan fasa yang lainnya, maka mikroprosesor akan memerintahkan beban-beban LC untuk membuka atau menutup agar arus disuplai ke fasa satu sehingga selisih arus antara fasa satu dengan fasa yang lainnya tidak ada. Banyaknya L atau C yang dibuka atau ditutup tergantung dari kondisi ketidakseimbangan beban yang terdeteksi oleh mikroprosesor. Kondisi harmonik yang terdeteksi bisa dihilangkan dengan menggunakan filter LC. 
    Keuntungan alat ini adalah : 

  • Mampu mereduksi daya sampai 30%. 

  • Meningkatkan pf antara 95-100%

  • Dapat mengeliminasi terjadinya harmonik.

  • Dengan demikian pemakaian energi listrik bisa dihemat yaitu dengan cara mengoptimalkan konsumsi energi masing-masing peralatan yang digunakan, memperkecil gejala harmonik dan menstabilkan tegangan. Sehingga energi tersisa bisa dimanfaatkan untuk sektor lain yang lebih membutuhkan. Sedang dampak negatif dari pemborosan energi listrik itu pertama menciptakan ketidakseimbangan beban fasa-fasa listrik yang pada gilirannya akan mempengaruhi over heating pada motor dan penurunan life isolator. Ke dua bagi PLN sebagai penyuplai energi listrik tentunya harus menyediakan energi listrik yang lebih besar lagi.

    Pasokan listrik untuk industri perlu diprioritaskan


    JAKARTA: Kadin menegaskan harus ada keseriusan dari pemerintah untuk memprioritaskan daerah pertumbuhan guna mendapatkan infrastruktur energi listrik yang memadai, sehingga pembangunan sektor manufaktur tidak hanya terpusat di Jakarta dan sekitarnya.

    Hal ini merespons komitmen PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Persero yang menjanjikan tambahan pasokan listrik sebesar 1.600 megawatt (MW) untuk sektor industri dan bisnis pada tahun depan.
    Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Kebijakan Fiskal, Moneter dan Publik Haryadi Sukamdani mengatakan kualitas pertumbuhan ekonomi dan industri nasional bergantung pada ketersediaan energi, termasuk pasokan listrik. Adanya suplai energi yang tinggi ke sektor industri tentu akan mengakselerasi pertumbuhan manufaktur nasional, dimana akan semakin banyak industri hulu dan hilir yang bertumbuh.
    “Berapapun suplai yang masuk ke pasar akan ada pengaruhnya, ini cukup membantu. Kalau pasokan lebih besar dari itu [1.600 MW], industri akan menyerap karena permintaan masih sangat tinggi. Di satu sisi, harus ada keseriusan dari pemerintah untuk memprioritaskan daerah-daerah pertumbuhan dengan infrastruktur memadai, kalau tidak, nanti hanya terpusat di Jakarta dan sekitarnya,” katanya ketika dikonfirmasi Bisnis, hari ini.
    Dia menjelaskan adanya tambahan pasokan listrik tentu akan meningkatkan minat investasi, tidak hanya dari investor asing tetapi juga penanaman modal dari dalam negeri. Peningkatan suplai listrik ke sektor industri akan mengakselerasi investasi di sektor hulu seperti pembangunan pabrik baja oleh PT Krakatau Steel dan Posco, serta menumbuhkan investasi di sektor hilir baja.
    Ketua Umum Hipmi Erwin Aksa mengatakan PLN seharusnya memberikan pasokan listrik bagi sektor industri di luar pulau Jawa, seperti Kalimantan, Riau, dan Sulawesi.
    “Untuk di pulau Jawa tidak ada masalah listrik karena ada proyek 10.000 MW. Jadi, harus ditanya dulu itu daerah mana yang diberikan sambungan listrik. Industri kebanyakan di Jawa, di luar Jawa industri dibangun lengkap dengan power plant,” kata Erwin. Industri di pulau Jawa, jelas Erwin, didominasi oleh sektor makanan dan minuman dan barang-barang konsumsi lainnya.
    Sementara itu, Menteri Perindustrian M.S Hidayat optimistis sektor industri nasional pada tahun depan akan mengalami peningkatan pertumbuhan menjadi 5,2%-5,3%, seiring kesiapan PLN menyediakan pasokan listrik berdaya 1.600 MW. Komitmen PLN tersebut dinilai merupakan bukti adanya jaminan suplai listrik bagi sektor industri, sehingga kondisi krisis listrik di sektor manufaktur diharapkan tidak terjadi secara terus menerus.
    “Sampai akhir 2010 ini, industri tumbuh 4,9%. Pada 2011, bisa tumbuh 5,2%-5,3% karena tambahan pasokan listrik itu. Akan terjadi diversifikasi usaha karena seluruh kebutuhan energi kuat. Masalah listrik seluruh kebutuhan akan tertanggulangi di 2011, minimal di seluruh pulau Jawa,” katanya. (tw)

    Turbin Angin Gantikan Energi Listrik


    MAKASSAR, UPEKS—Menyikapi krisis listrik yang terjadi disebagian wilayah di Sulawesi Selatan (Sulsel) tentu membutuhkan solusi yang tepat untuk menangani-nya. Agar masyarakat bisa terlayani kebutuhan listrik dengan baik.
    Menjawab permasalahan tersebut, PT Perkasa Bima Kencana (PBK) mencoba menawarkan produk tekhnologi asal negara Taiwan yakni peralatan turbin angin.
    Peralatan ini sudah diperkenalkan pertama kalinya di Kabupaten Bulukumba.
    Direktur PT Perkasa Bima Kencana, Erik Elisar, Minggu (2/12) mengatakan penggunaan turbin angin dilakukan untuk membantu pelaksanaan salah satu proyek di Bumi Panrita Lopi tersebut.
    “Saat ini kami tengah memasang jaringan turbin angin untuk mendukung penggunaan operasional pompa sebagai sumber energi listrik untuk produksi air bersih,”ujarnya.
    Erik menambahkan dengan adanya penggunaan peralatan turbin angin ini maka kapasitas energi yang akan disiapkan sebanyak 28 kilo watt. Jumlah turbin angin yang dibuat sebanyak 140 turbin angin dengan kapasitas setiap turbin angin sebesar 200 watt.
    Anggaran pembuatan turbin angin sebesar Rp2 miliar jika dilihat dari nilai investasi memang dianggap cukup besar dibanding dengan penggunaan sumber energi listrik lainnya. Tetapi itu hanya berlaku saat awal penggunaan serta biaya ini untuk jangka panjang dan hanya sekali pengeluaran. Berbeda dengan peralatan lainnya biaya awal relatif agak murah tetapi tidak efektif dan efesien. bahkan bisa mengakibatkan munculnya biaya yang jauh lebih tinggi.
    “Dengan tekhnologi turbin angin ini peralatan pembangkit listrik tak perlu lagi bahan bakar dengan biaya mahal. Turbin angin tidak lagi menggunakan bahan bakar. Turbin angin akan menyedot sumber energi yang melalui proses konversi yang akan menghasilkan sumber energi listrik,” ujarnya.

    Dampak Negatif Krisis Energi Listrik di Indonesia:


    1. Dunia Usaha mengalami hambatan hingga stagnasi dalam menjalankan usahanya,
    2. kerugian pelaku usaha secara materiil (money loss)
    3. kerugian pelaku usaha secara inmateriil seperti:
    • berkurangnya hingga hilangnya kepercayaan konsumen terhadap pelaku usaha,
    • terjadinya pengangguran karena karyawan terpaksa diliburkan,
    • resiko kerusakan mesin karena mesin sering tidak bisa dijalankan,
    • kehilangan efisiensi waktu dan tenaga, martabat umat dan bangsa Indonesia di mata dunia — Apa Kata Dunia?,
    • berkurangnya hingga hilangnya kepercayaan konsumen energi listrik di Indonesia terhadap Pemerintah dan PLN
    • Larinya Investor Domestik maupun Asing dari pasar Indonesia karena tiadanya jaminan energi listrik dan jaminan usaha di Indonesia serta berkurangnya hingga hilangnya kepercayaan terhadap Pemerintah dan PLN
    • Rentetan masalah dari larinya Investor berakibat banyak hal diantaranya, terhambatnya kemajuan pembangunan ekonomi dan bidang lain yang terkait baik di lingkup kenegaraan maupun daerah
    • Kualitas dan kuantitas Pencurian Listrik oleh warga makin meningkat
    • Terhambatnya kreativitas anak bangsa yang menggunakan sarana listriknya untuk implementasi kecerdasan otaknya
    • Terganggunya proses recovery pasien dan pengembangan penemuan di laboratorium pada dunia kesehatan.
    • Resiko gejolak sosial pada masyarakat luas yang bisa berakibat menjadi chaos.
    Solusi masalah Krisis Energi Listrik di Indonesia:
    1. PLN bersama pihak swasta penyedia sumber energi yang ditunjuk harus melakukan perbaikan kebijakan pengadaan dan distribusi listrik,
    2. PLN bersama pihak swasta penyedia sumber energi yang ditunjuk harus melakukan perbaikan instalasi, infrastruktur, dan teknis pengadaan energi listrik,
    3. PLN bersama pihak swasta penyedia sumber energi yang ditunjuk harus melakukan perbaikan pola distribusi listrik ke konsumen,
    4. Pemerintah melalui PLN bersama pihak swasta penyedia sumber energi yang ditunjuk harus memberikan Jaminan keberadaan dan keberdayaan energi listrik per 1×24 Jam kepada konsumen dan pihak investor, baik domestik maupun asing.
    5. Pemerintah harus memiliki sistem kontrol dan sistem filter yang baik untuk menyaring siapa yang layak diberi kepercayaan dan kewenangan untuk melakukan pengadaan, pengelolaan, dan distribusi energi listrik ke konsumen (masyarakat)
    6. Sikat habis Mafia Energi di Indonesia, khususnya Mafia Energi Listrik dan Batu Bara, khususnya pemilihan pejabat di lingkungan PLN dan proses tender swasta untuk pengadaan energi listrik dan batu bara.
    7. DPR dan DPRD harus tanggap terhadap masalah ini dengan melakukan sidak dan pengusutan masalah krisis energi listrik di lapangan, dan bila terbukti ada indikasi unsur kesengajaan hingga mengakibatkan terjadinya krisis energi ini, hingga mengarah pada pidana, maka Pihak POLRI wajib turun tangan untuk melakukan penyelidikan dan penyidikan guna segera menuntaskan masalah agar tidak berkepanjangan
    8. Konsumen harus membiasakan diri berhemat (tidak konsumtif) dalam menggunakan energi listrik
    9. Kompensasi Riil dari PLN dan Pemerintah kepada konsumen energi listrik (seperti pada tahun 2005) sebagai ganti rugi atas pemadaman listrik secara berkala, bergilir, dan sepihak.
    10. Disarankan bagi konsumen energi listrik untuk memasang Genset (electrical power backup device) karena PLN dan Pemerintah makin tidak bisa dipercaya dan diandalkan (higly recommended)
    11. Not Bullshit from the Rats!
    Masyarakat umum tahu bahwa masalah krisis energi listrik di Indonesia sekarang ini tidak hanya bersumber dari PLN saja, namun juga dari pihak swasta pemasok energi listrik, juga tentu pihak pemerintah yang terbukti tidak memiliki sistem kontrol dan sistem filter yang baik untuk menyaring siapa yang layak diberi kepercayaan untuk pengadaan, pengelolaan, dan distribusi energi listrik ke konsumen (masyarakat).
    Namun, meski begitu, pihak PLN lah yang harusnya paling bertanggung jawab terhadap kasus ini mengingat eksistensinya sebagai badan negara tunggal (monopoli) yang diberi kepercayaan dan kewenangan oleh Pemerintah dalam pengadaan dan pemberdayaan energi listrik terbukti tidak bisa menjalankan fungsinya dengan baik dan benar.
    Sebenarnya dari dulu kita sudah bermasalah dengan energi listrik, Coba kita telusuri ada berapa banyak daerah yang hingga detik ini belum tersentuh aliran listrik. Mungkin para pejabat yang terkait lupa/tidak tahu bahwa keberadaan energi juga dijadikan sebagai salah satu parameter kemajuan suatu bangsa.
    Kita tunggu adakah niat baik dari Pemerintah, PLN, dan lembaga terkait segera menyelesaikan masalah krisis energi di Indonesia, khususnya di Pulau Jawa, sebagai Solusi-Solusi tersebut di atas, dan kita juga tunggu adakah niat baik mereka untuk memberikan kompensasi riil kepada konsumen energi listrik di pulau Jawa, Indonesia atas terjadinya pemadaman listrik yang berkala, bergilir, dan sepihak.
    Bila terbukti tidak ada niat baik (mudah-mudahan tidak), lalu….Tanya Kenapa????? Kita berharap Listrik di Indonesia akan segera diatasi bukan makin dibatasi, sehingga Indonesia tidak akan menjadi gelap saat dunia makin terang benderang, Amen…

    Penyebab masalah Krisis Energi Listrik di Indonesia:


    • Pola dan Rencana Pengadaan Energi Listrik yang tidak baik
    • Pola dan Rencana Distribusi Energi Listrik yang tidak baik
    • Instalasi dan Infrastruktur pada Sumber Energi Pembangkit Listrik yang tidak baik/memadai
    • Pengadaan dan Pemberdayaan serta Distribusi Energi Listrik tidak dilakukan secara professional
    • Instansi terkait tidak antisipatif terhadap konsekuensi dan dampak dari Kenaikan Harga BBM dunia dan Indonesia
    • Menurut PLN, penyebab utama dari krisis energi listrik di Indonesia karena tidak berimbangnya pasokan yang dimiliki PLN dengan permintaan energi listrik oleh konsumen (masyarakat)
    • Dikabarkan karena tersendatnya pasokan batu bara pada sumber pembangkit energi listrik. Benarkah? Bila benar, apakah karena masalah harga BBM yang tinggi? Tanya Kenapa.
    • Dikabarkan karena masalah teknis, yakni kerusakan pada sumber pembangkit energi listrik. Benarkah? Tanya Kenapa.
    • Dugaan kuat, masalah harga BBM untuk pengangkutan Batu Bara dan/atau Mafia Energi Indonesia. Ya semua orang tahu bahwa INDONESIA adalah LADANG TIKUS dan BAJINGAN berdasi dan berduit.
    • Dugaan Kuat, Krisis Mental Pejabat, Penguasa, dan Pengusaha Indonesia yang terkait dalam Pengadaan dan Pemberdayaan Energi Listrik di Indonesia. Ya, semua orang tahu mental pejabat di Indonesia. Ya semua orang tahu bahwa INDONESIA adalah LADANG TIKUS dan BAJINGAN berdasi dan berduit.
    • Kita tentu tahu bahwa Harga BBM yang tinggi sangat beresiko terhadap terjadinya krisis energi listrik. Nah bila ini yang menjadi sebab, maka tentu masalh ini akibat ulah dari Sdr. JUSUF aKAL-akaLAn yang selalu sok bergaya memainkan peran sebagai RI-1 yang secara bodoh menjadi king maker pembuatanbanyak keputusan kenegaraan tidak cerdas seperti “Menaikkan Harga BBM Indonesia” tanpa memikirkan dengan akal sehat (bukan akal seorang pengusaha) banyaknya dampak negatif dan resiko akibat keputusan tersebut, dan tanpa memikirkan banyak solusi lain (selain menaikkan harga BBM) untuk menjaga kestabilan Anggaran APBN dan meningkatkan pemasukan kas negara seperti: Pembatasan Penggunaan Kendaraan Pribadi untuk menghemat BBM, Pembatasan Pembelian BBM, Penarikan investor dengan lebih intensif dengan ribuan cara, peningkatan pemasukan kas negara dari sektor pajak, pemberantasan korupsi dan kolusi di lingkungan pemerintahan dan lembaga lain yang terkait, Pennggenjotan dan peningkatan daya dan mutu serta hasil dari sektor riil – UKM di indonesia, dan masih banyak lagi solusi cerdas lain yang lebih arif, bijaksana, dan berpihak kepada masyarakat.

    Krisis Energi Listrik Di Indonesia – Krisis Mental Pejabat, Penguasa, dan Pengusaha


    Keberadaan dan Keberdayaan Energi Listrik merupakan sebuah keharusan sebagai motor penggerak roda kehidupan pada sebuah bangsa untuk tetap bergerak dan mengarah maju ke depan.
    Tanpa Keberadaan dan Keberdayaan Energi Listrik akan menghambat hingga menghentikan aktivitas masyarakat dunia usaha dan rumahan, serta berujung terhambatnya atau terhentinya kemajuan umat pada suatu bangsa.
    Indonesia Menangis dan Malu (kalau masih punya kemaluan), Pengusaha menangis, komputer Penulis juga menangis karena dipaksa hemat energi (jarang-jarang dipakai?) :( . Mungkin inilah realita dampak Krisis Energi Listrik yang tengah melanda di Indonesia, khususnya Pulau Jawa, berupa kurangnya pasokan energi listrik untuk masyarakat Indonesia di pulau Jawa dan Sumatra yang terjadi pada bulan-bulan terakhir ini.
    Seperti telah diberitakan beberapa waktu yang lalu bahwa Akibat Krisis Energi Listrik di Indonesia, maka di berbagai wilayah di Indonesia masih akan mengalami pemadaman listrik bergilir hingga tahun 2010 mendatang. Dikabarkan bahwa hal ini dikarenakan PLN (Perusahaan Listrik Negara) Indonesia mengalami defisit akibat tidak berimbangnya pasokan yang dimiliki PLN dengan permintaan energi listrik oleh konsumen (masyarakat). Diberitakan bahwa saat ini sebenarnya total kapasitas terpasang PLN sudah mencapai 26.000 Mega Watt se Indonesia tetapi beban puncaknya sudah mencapai 24.000 MW. sedangkan daya mampunya tentunya sekitar 25.000 mega sehingga bila ada masalah kita tidak punya cadangan lagi (Lho, bukannya tidak pernah terjadi kesetimbangan sejak dulu? Aneh kan?). Kurangnya atau tersendatnya pasokan batu bara pada sumber-sumber energi pemasok listrik di pulau jawa seperti Sumber Energi Cilacap serta kerusakan teknis pada sumber energi lain juga telah dijadikan dalih/alasan PLN untuk melakukan pemadaman listrik (electrical shutdown) tersebut secara berkala, bergilir, dan sepihak pada bulan-bulan terakhir ini (PLN sebagai lembaga monopoli negara pantas diberi piala Excuse Award 2008).
    Dan seperti telah dirasakan masyarakat khususnya di pulau Jawa dan Medan, Sumatra, pemadaman listrik tersebut seringkali dilakukan tanpa pemberitahuan sebelumnya kepada pihak konsumen yakni masyarakat pengguna energi listrik, baik yang komersial (masyarakat pada umumnya) maupun yang gratisan (tanya siapa).
    Bagi Penulis, Pemadaman Listrik oleh PLN dalam kasus Krisis Energi Listrik ini bisa dianalogkan seperti seorang Kepala Keluarga (Suami dan Ayah) yang tidak mampu memberi makan 3 kali sehari kepada Istri dan Anak-anaknya, kemudian membuat solusi masalah (yang timbul dari dirinya sendiri) tersebut, yakni membuat kebijakan dengan meminta Istri dan Anak-Anaknya untuk hidup berhemat (baca: makan 1 sampai dengan maksimal 2 kali sehari). Baik dan bijaksanakah kebijakan/solusi dari Suami/Ayah tersebut? Jelas tidak! Lantas bagaimana solusinya? Karena masalah ini sudah menyangkut hak dan kewajiban dalam berkeluarga, maka bagaimanapun kondisinya, si Suami/Ayah tersebut berkewajiban harus bisa memberi nafkah dan memberi makan layak untuk Istri dan Anak-Anaknya bagaimanapun caranya (kecuali cara-cara yang dilarang Tuhan tentunya). Kalau ia tidak bisa menjalankan kewajibannya, tanyakan otaknya ditaruh dimana saat ia berencana mengawini anak orang? Sedangkan Istri dan Anak-Anaknya juga tentu memiliki kewajiban menjaga dengan baik pemberian si Suami/Ayah tersebut serta membiasakan diri hidup berhemat. Hidup berhemat bisa memiliki arti dan makna yang luas, yang jelas bukan berarti mendiscount waktu makan dari 2 kali sehari menjadi 2 kali sehari, karena waktu makan adalah vital bagi kesehatan yang tak bisa ditawar lagi, namun makan secukupnya (tidak berlebihan), menghabiskan makanan yang disediakan, tidak membuang-buang makanan (membuang rejeki dari Tuhan).
    PLN (dianalogkan dengan si Suami/Ayah tersebut) tentu sangat-sangat tidak bijaksana dan aneh serta tidak masuk akal sehat Penulis bilamana membuat solusi krisis energi listrik dengan hanya meminta/menghimbau konsumen pengguna listrik (yang dianalogkan sebagai Istri dan Anak-Anak tersebut) untuk menghemat konsumsi listrik tanpa melakukan aksi gerak cepat dan serius untuk melakukan pembenahan diri secara internal dan eksternal.
    Sebuah Keputusan menunjukkan kualitas pembuat keputusan. Bagi Penulis, Solusi Pemadaman Listrik secara berkala, bergilir, dan sepihak tersebut adalah salah satu keputusan terbodoh dan paling memalukan yang pernah Penulis temui sepanjang hidup Penulis

    Konsep Energi dan Daya Listrik


    1. Energi Listrik
    Energi listrik merupakan suatu bentuk energi yang berasal dari sumber arus. Energi listrik dapat diubah menjadi bentuk lain, misalnya:
    • Energi listrik menjadi energi kalor / panas, contoh: seterika, solder, dan kompor listrik.
    • Energi listrik menjadi energi cahaya, contoh: lampu.
    • Energi listrik menjadi energi mekanik, contoh: motor listrik.
    • Energi listrik menjadi energi kimia, contoh: peristiwa pengisian accu, peristiwa penyepuhan (peristiwa melapisi logam dengan logam lain).

    Jika arus listrik mengalir pada suatu penghantar yang berhambatan R, maka sumber arus akan mengeluarkan energi pada penghantar yang bergantung pada:
    • Beda potensial pada ujung-ujung penghantar (V).
    • Kuat arus yang mengalir pada penghantar (i).
    • Waktu atau lamanya arus mengalir (t).

    Berdasarkan pernyataan di atas, dan karena harga V = R.i, maka persamaan energi listrik dapat dirumuskan dalam bentuk :
    W = V.i.t
    = (R.i).i.t
    W = i^2.R.t (dalam satuan watt-detik)

    dan karena i = V/R, maka persamaan energi listrik dapat pula dirumuskan dengan:
    W = i^2.R.t
    = (V/R^2.R.t
    W = V^2.t/R (dalam satuan watt-detik)

    Keuntungan menggunakan energi listrik:
    a. Mudah diubah menjadi energi bentuk lain.
    b. Mudah ditransmisikan.
    c. Tidak banyak menimbulkan polusi/ pencemaran lingkungan.

    Energi listrik yang dilepaskan itu tidak hilang begitu saja, melainkan berubah menjadi panas (kalor) pada penghantar. Besar energi listrik yang berubah menjadi panas (kalor) dapat dirumuskan:
    Q = 0,24 V i t……kalori
    Q = 0,24 i^2 R t…..kalori
    Q = 0,24 V^2.t/R….kalori

    Jika V, i, R, dan t masing-masing dalam volt, ampere, ohm, dan detik, maka panas (kalor) dinyatakan dalam kalori.

    Konstanta 0,24 didapat dari percobaan joule, Di dalam percobaannya Joule menggunakan rangkaian alat yang terdiri atas kalorimeter yang berisi air serta penghantar yang berarus listrik. Jika dalam percobaan arus listrik dialirkan pada penghantar dalam waktu t detik, ternyata kalor yang terjadi karena arus listrik berbanding lurus dengan:
    a. Beda potensial antara kedua ujung kawat penghantar (V)
    b. Kuat arus yang melalui kawat penghantar (i)
    c. Waktu selama arus mengalir (t).

    dan hubungan ketiganya ini dikenal sebagai "hukum Joule"

    Karena energi listrik 1 joule berubah menjadi panas (kalor) sebesar 0,24 kalori. Jadi kalor yang terjadi pada penghantar karena arus listrik adalah:
    Q = 0,24 V.i.t kalori

    Daya Listrik
    Daya listrik adalah banyaknya energi tiap satuan waktu dimana pekerjaan sedang berlangsung atau kerja yang dilakukan persatuan waktu. Dari definisi ini, maka daya listrik (P) dapat dirumuskan:
    Daya = Energi/waktu
    P =W/t
    P = V.i.t/t
    = V.i
    P = i^2 R
    P = V^2/R (dalam satuan volt-ampere, VA)

    Satuan daya listrik :
    a. watt (W) = joule/detik
    b. kilowatt (kW): 1 kW = 1000 W.

    Dari satuan daya maka muncullah satuan energi lain yaitu:
    Jika daya dinyatakan dalam kilowatt (kW) dan waktu dalam jam, maka satuan energi adalah kilowatt jam atau kilowatt-hour (kWh).
    1 kWh = 36 x 105 joule

    Dalam satuan internasional (SI), satuan daya adalah watt (W) atau setara Joule per detik (J/sec). Daya listrik juga diekspresikan dalam watt (W) atau kilowatt (kW). Konversi antara satuan HP dan watt, dinyatakan dengan formula sebagai berikut:

    1 HP = 746 W = 0,746 kW
    1kW = 1,34 HP

    Sedangkan menurut standar Amerika (US standard), daya dinyatakan dalam satuan Hourse Power (HP)atau (ft)(lb)/(sec).

    PLN Sisakan 3 Pembangkit 10.000 MW untuk 2011


    PLN menyisakan tiga pembangkit yang akan mulai dibangun tahun 2011 yang merupakan bagian dari pembangunan 36 buah pembangkit tenaga listrik yang sesuai dengan program percepatan pembangunan pembangkit 10.000 MW (Fast Tracking Program/FTP) tahap pertama.
    Secara rinci, pembangkit tersebut dijabarkan sebagai berikut pembangkit Adipala  merupakan pembangkit yang berkapasitas 600 MW akan diselesaikan pada 2014. Pembangkit di Kalimantan Timur yang berkapasitas 2x100 MW akan diselesaikan pada akhir 2012, termasuk pembangkit di Riau yang  berkapasitas 2x100 MW.

    Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN)


    stasiun pembangkit listrik thermal di mana panas yang dihasilkan diperoleh dari satu atau lebih reaktor nuklir  pembangkit listrik.
    PLTN termasuk dalam pembangkit daya base load, yang dapat bekerja dengan baik ketika daya keluarannya konstan (meskipun boiling water reactor dapat turun hingga setengah dayanya ketika malam hari). Daya yang dibangkitkan per unit pembangkit berkisar dari 40 MWe hingga 1000 MWe. Unit baru yang sedang dibangun pada tahun 2005 mempunyai daya 600-1200 MWe.
    Hingga tahun 2005 terdapat 443 PLTN berlisensi di dunia , dengan 441 diantaranya beroperasi di 31 negara yang berbeda. Keseluruhan reaktor tersebut menyuplai 17% daya listrik dunia.

    Reaktor nuklir yang pertama kali membangkitkan listrik adalah stasiun pembangkit percobaan EBR-I pada 20 Desember 1951 di dekat Arco, Idaho, Amerika Serikat. Pada 27 Juni 1954, PLTN pertama dunia yang menghasilkan listrik untuk jaringan listrik (power grid) mulai beroperasi di Obninsk, Uni Soviet . PLTN skala komersil pertama adalah Calder Hall di Inggris yang dibuka pada 17 Oktober 1956

    Jenis-jenis PLTN

    PLTN dikelompokkan berdasarkan jenis reaktor yang digunakan. Tetapi ada juga PLTN yang menerapkan unit-unit independen, dan hal ini bisa menggunakan jenis reaktor yang berbeda. Sebagai tambahan, beberapa jenis reaktor berikut ini, di masa depan diharapkan mempunyai sistem keamanan pasif.

    Reaktor Fisi

    Reaktor daya fisi membangkitkan panas melalui reaksi fisi nuklir dari isotof fissi uranium dan plutonium.
    Selanjutnya reaktor daya fissi dikelompokkan lagi menjadi:
    • Reaktor thermal menggunakan moderator nuetron untuk melambatkan atau me-moderate neutron sehingga mereka dapat menghasilkan reaksi fissi selanjutnya. Neutron yang dihasilkan dari reaksi fissi mempunyai energi yang tinggi atau dalam keadaan cepat, dan harus diturunkan energinya atau dilambatkan (dibuat thermal) oleh moderator sehingga dapat menjamin kelangsungan reaksi berantai. Hal ini berkaitan dengan jenis bahan bakar yang digunakan reaktor thermal yang lebih memilih neutron lambat ketimbang neutron cepat untuk melakukan reaksi fissi.
    • Reaktor cepat menjaga kesinambungan reaksi berantai tanpa memerlukan moderator neutron. Karena reaktor cepat menggunkan jenis bahan bakar yang berbeda dengan reaktor thermal, neutron yang dihasilkan di reaktor cepat tidak perlu dilambatkan guna menjamin reaksi fissi tetap berlangsung. Boleh dikatakan, bahwa reaktor thermal menggunakan neutron thermal dan reaktor cepat menggunakan neutron cepat dalam proses reaksi fissi masing-masing.
    • Reaktor subkritis menggunakan sumber neutron luar ketimbang menggunakan reaksi berantai untuk menghasilkan reaksi fissi. Hingga 2004 hal ini hanya berupa konsep teori saja, dan tidak ada purwarupa yang diusulkan atau dibangun untuk menghasilkan listrik, meskipun beberapa laboratorium mendemonstrasikan dan beberapa uji kelayakan sudah dilaksanakan.

    Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)


    pembangkit yang mengandalkan energi potensial dan kinetik dari air untuk menghasilkan energi listrik. Energi listrik yang dibangkitkan ini biasa disebut sebagai hidroelektrik.
    Bentuk utama dari pembangkit listrik jenis ini adalah Generator yang dihubungkan ke turbin yang digerakkan oleh tenaga kinetik dari air. Namun, secara luas, pembangkit listrik tenaga air tidak hanya terbatas pada air dari sebuah waduk atau air terjun, melainkan juga meliputi pembangkit listrik yang menggunakan tenaga air dalam bentuk lain seperti tenaga ombak.

    PLN Nyatakan Perang terhadap Pemadaman Listrik


    BALEENDAH,(GM)-
    PLN Area Pelayanan Jaringan (APJ) Majalaya pada 2011 akan fokus terhadap program perang melawan pemadaman listrik. Untuk itu, selama satu tahun ditargetkan pemadaman listrik tidak akan lebih dari dua kali.

    Hal tersebut diungkapkan Manajer PLN APJ Majalaya, A. Aris Swadyanto pada peresmian Kantor Pelayanan PLN Ciparay di Kec. Baleendah, Kab. Bandung, Jumat (7/1). Dalam kesempatan itu, dilakukan sosialisasi tentang efisiensi penggunaan listrik prabayar (LPB) dan contoh proses migrasi dari pascabayar ke LPB. LPB merupakan trobosan PLN agar penggunaan listrik lebih hemat dan terkemdali.

    Saat itu Aris pun menyatakan perang terhadap kerugian listrik seperti akibat pencurian dan perang menekan tunggakan pelanggan. "Selain itu dalam memberikan layanan, pada 2011 kita akan lebih gencar melaksanakan program Go Gress, yaitu gerakan sehari sejuta sambungan dengan moto one day service, yakni satu hari bisa nyala," ungkap Aris.

    Ia menyatakan, langkah-langkah yang akan ditempuhnya dengan optimalisasi investigasi jaringan agar aman dari gangguan, peningkatan pelayanan teknik, optimalisasi pelayanan gardu dan optimalisasi manajer biler, seperti dengan koreksi rekening, tunggakan, dan pentat meteran.

    Menejer UPJ Baleendah, A. Hermawan dalam keterangannya mengatakan, selama 2010 PLN UPJ Baleendah telah merealisasikan program- program utama sejalan dengan program APJ. Realisasi program tersebut yaitu capaian 4.000 sambungan LPB, menekan kerugian hingga 6% dan menekan tunggakan pelanggan hingga Rp 370 juta, gangguan trafo nihil serta penurunan padam pasokan listrik.

    "Program lainnya yang terealisasi dengan baik, terkait pemeliharaan dan inspeksi jaringan melalui pelayanan teknik dan pelayanan gardu. Selain itu untuk menangkal penyebab gangguan listrik kita gencar melakukan program paralonisasi sistem pelindun jaringan online (Sipenjol) yang merupakan inovasi UPJ Baleendah," papar Hermawan.

    Untuk mewujugkan program 2011, Hermawan meminta dukungan masyarakat. Apalagi target 2011 cukup berat, seperti penyambungan LPB 4.000 sambungan. (B.35)**

    PROSEDUR PASANG BARU DAN TAMBAH DAYA


    Maksud dan Tujuan :



    1. Memberikan kemudahan dan kepastian waktu Pelayanan PB / PD mulai permohonan sampai dengan menyala.
    2. Memperjelas batas kewenangan dan kewajiban antara PLN dan Pelanggan.
    3. Memberikan kepastian / transparansi Biaya.
    Sesuai Integritas Layanan Publik (ILP) Layanan PB/PD harus memenuhi standar layanan sbb :

    1. Kejelasan prosedur
    2. Kejelasan kendali / wewenang
    3. Kepastian / transfaransi biaya
    4. Kepastian waktu layanan
    Disamping didukung oleh :

    akses informasi yg mudah, kenyamanan & keramahan petugas.

    PERBANDINGAN PROSES BISNIS Lama VS Baru



    LAMA BARU
        A. Kendali PLN
    1 Pelanggan Mendaftar 1 Pelanggan Mendaftar
    2 Survey 2 Survey
    3 SIP 3 SIP
    4 Pasang IML 4 Tandatangan SPJBTL
    5 Setifikasi / SLO 5 Copy SLO atau Surat Pernyataan (Bila SLO Belum ada)
    6 Bayar BP dan UJL / Token Perdana    
    7 Tandatangan SPJBTL 6 Bayar BP dan UJL / Token Perdana
    8 Pasang SR dan APP 7 Pasang SR dan APP Plus Terminal bila SLO blm ada
        B. Kendali Calon Pelanggan / Pelanggan
        1 Pemasangan IML
        2 Pengurusan SLO


    1. Setiap permintaan didaftar/diagenda dlm :
      “ Aplikasi TULIS ”(Aplikasi Pelayanan PLN) pemohon menandatangani TUL I-01 dan mendapatkan bukti Permintaan.
    2. Dilakukan survei melalui Aplikasi database jaringan atau ke lokasi yg dimintakan sambungan listrik oleh Pegawai PLN.
    3. Dilakukan evaluasi teknis jaringan & jika layak diterbitkan SIP.
    4. Jika Material belum tersedia dikomunikasikan dgn calon pelanggan dan setelah material tersedia SIP diterbitkan sesuai urutan Nomor Agenda.
    5. Pemohon datang ke Ktr PLN u/ tandatangan SPJBTL (tidak dapat dikuasakan).
    6. Pemohon membuat surat pernyataan bertanggung jawab atas IML (apabila belum ada SLO)
    7. Pemohon membayar BP dan UJL (pasca bayar) atau TOKEN PERDANA (prabayar)
    8. PLN melaksanakan penyambungan memasang APP (jika ada SLO) atau APP + Kabel Tuvur + Terminasi (jika SLO belum ada).

    PLN Akan Tindak Tegas Pelaku Pencurian Listrik


    WAYKANAN--MICOM: PLN Ranting Blambanganumpu, Waykanan, Lampung,ï¿Â½ berjanji pada 2011 akan lebih tegas memberikan sanksi kepada pelaku pencurian listrik di daerah itu.

    "Selain merugikan negara, pencurian tersebut juga bisa mengakibatkan terjadinya kebakaran. Karena itu, kami akan melakukan operasi rutin mulai bulan ini," kata Kepala PLN Ranting Blambanganumpu, Kabupaten Waykanan Rahmat Hidayat, Minggu (9/1).

    Dia juga menyebutkan mulai Januari 2011, teknis pembayaran rekening listrik akan memakai sistem prabayar.

    "Khususnya pelanggan 1R atau pelanggan kecil, sehinga mereka tidak terlalu repot dan bisa membayar terlebih dahulu melalui prabayar. Ini dilakukan supaya setiap pembayaran listrik lebih jelas karena selama ini kurang efektif," terang dia.

    Menurut dia, sekitar 70% masyarakat Waykanan merupakan petani. "Karena itu juga, dengan mengadakan sistem pembayaran seperti tersebut, bisa mempermudah pembayaran rekening pelangan."

    "Mudah-mudahan 2011 ini tidak lagi terlalu banyak tunggakan. Pada 2010 tunggakan yang ada hampir 50% dari pelanggan yang ada," kata dia.

    Perihal banyaknya "pekerjaan rumah" PLN Ranting Blambanganumpu, ia tidak mengelak hal itu. "Misalnya ada tiang belum dipasang listrik, ada juga yang sudah dialiri listrikï¿Â½ 1 KWH tetapi dipakai untuk sepuluh rumah," kata dia menerangkan.

    Karena itu, kata dia, PLN Ranting Blambanganumpu mengharapkan kepada semua pihak bisa membantu mengatasi permasalahan tersebut.

    "Kerja sama yang baik bisa mempercepat pembangunan listrik, khususnya di Kabupaten Waykanan. Masyarakat yang belum tersentuh listrik dengan jarak satu kilometer dari gardu, bisa memberikan permohonan kepada kantor PLN terdekat," katanya. (Ant/OL-13)

    Tarif Baru PLN sesuai Peraturan Menteri


    JAKARTA--MICOM: Tarif dasar listrik bagi pelanggan industri yang diberlakukan mulai 1 Januari 2011 mengacu pada Peraturan Menteri ESDM No 7 Tahun 2010 tentang Tarif Tenaga Listrik yang disediakan oleh Perusahaan Perseroan PT PLN.

    "PLN mengenakan tarif listrik sesuai Permen ESDM No 7 Tahun 2010," kata Kepala Divisi Pelanggan PLN Benny Marbun di Jakarta, Minggu (9/1).     

    Sesuai Permen ESDM 7/2010, pemerintah memberlakukan tarif dasar listrik secara rata (flat) per kWh sebagaimana halnya tarif prabayar. Benny mengatakan, pemberlakuan pembatasan (capping) kenaikan rekening listrik maksimal 18 persen sejak 1 Juli 2010 hanya bersifat sementara.

    Kebijakan pembatasan itu dikarenakan industri lama tidak bisa menyesuaikan kenaikan TDL sesuai Permen No 7 Tahun 2010 pada pertengahan 2010. Namun, sebagai akibat pembatasan itu terdapat disparitas harga antara industri baru dan lama. "Nah, per 1 Januari 2011, disparitas harga tersebut dihilangkan sehingga penerapan tarif menjadi sehat," ujarnya.

    Hal senada dikemukakan Direktur Manajemen Risiko dan Bisnis  PLN Murtaqi Syamsuddin. Menurut dia, tarif listrik bagi pelanggan industri itu bukanlah berupa kenaikan TDL.00 Namun, tarif listrik yang disesuaikan dengan Permen ESDM No 7 Tahun 2010.

    Murtaqi mengatakan, pembatasan kenaikan TDL maksimal 18 persen bagi pelanggan industri membuat ada disparitas. "Pelanggan industri lama membayar rekening listrik lebih murah dibandingkan industri baru yang tidak dikenai 'capping' (batas), sehingga

    membayar lebih mahal," katanya.

    Namun, lanjutnya, setelah pembatasan dihilangkan, sekarang tarif industri baru dan lama menjadi sama. "Dengan capping dihilangkan, sekarang perlakuannya sama," ujar Murtaqi.

    Sejumlah industri mempertanyakan penghapusan capping maksimal 18 persen per 1 Januari 2011 yang berakibat kenaikan tarif listrik. Penghapusan capping sebelumnya sudah diterapkan PLN kepada pelanggan bisnis sejak Oktober tahun lalu dan sekarang diberlakukan bagi pelanggan industri. (Ant/OL-2)

    Penemu Listrik dan Bola Lampu


    Dalam perkembangannya, banyak ilmuwan yang telah menyumbangkan pemikirannya tentang listrik. Namun yang paling dikenal dan paling populer dalam sejarah kelistrikan adalah seorang berkebangsaan Inggris yang bernama Michael Faraday (lahir tahun 1791 M), yang telah banyak menciptakan temuannya serta mengemukakan teori-teori tentang ilmu pengetahuan yang dikenal sampai sekarang. Salah satunya tentang pengaruh elektro magnetik terhadap pembangkitan energi listrik yang disebut dengan Hukum Faraday (ditemukan tahun 1831 M).

    Berbicara tentang listrik tidak terlepas dengan bola lampu, berbicara tentang bola lampu tidak terlepas dari seorang ilmuwan yang bernama Thomas Alva Edison (lahir tahun 1847 M) yang telah berhasil menciptakan dan mengembangkan penggunaan listrik sebagai alat penerang. Meskipun Thomas Alva Edison dianggap sebagai penemu bola lampu namun beberapa tahun sebelumnya di Paris, lampu sudah digunakan sebagai alat penerangan. Begitupun jauh sebelum para ilmuwan tersebut berhasil dengan temuannya Al-Qur'an yang diturunkan kepada Rasulullah Muhammad SAW telah menulis tentang Prinsip Dasar Listrik, yaitu dalam Surat An Nur ayat 35.

    Lebih lanjut tentang: Fenomena Listrik

    FENOMENA LISTRIK


    Fenomena listrik diketemukan oleh byk ilmuwan penting. Diantaranya Thomas A. Edison, m. Faraday, Coulomb, Alesandro Volta, Hans C. Cersted, dan Andre Marie Ampere. Karena beliau-beliau itulah kita bisa menikmati listrik dalam berbagai bentuk dan dalam berbagai alikasinya. Energi listrik adalah bentuk energi sekunder yang paling praktis penggunaannya oleh manusia, karena listrik dihasilkan dari proses konversi energi primer seperti batu bara, minyak bumi, gas, panas bumi, potensial air dan energi angin. Dewasa ini listrik sudah dapat digolongkan sebagai kebutuhan pokok hidup sehari-hari, baik bagi industri maupun kalangan rumah tangga. Di dalam Al-qur’an pun Allah telah mengemukakan hal tentang listrik.

    Berikut adalah artikel yg ditulis oleh Ir. Dian Fansuri Nainggolan (Sekretaris Pimpinan Cabang Pemuda Muhammadiyah Perumnas Medan II.) dan telah dimuat di http://waspada.co.id


    "Allah (pemberi) cahaya (kepada) langit dan bumi. Perumpamaan cahaya Allah adalah seperti sebuah lubang yang tidak tembus, yang di dalamnya ada pelita besar. Pelita itu di dalam kaca, kaca itu seakan-akan bintang (yang bercahaya) seperti mutiara, yang dinyalakan dengan minyak dari pohon yang banyak berkahnya (yaitu) pohon zaitun yang tumbuh tidak di sebelah timur dan tidak pula di sebelah barat, yang minyaknya saja hampir-hampir menerangi walaupun tidak di sentuh api, cahaya di atas cahaya, Allah membimbing kepada Cahaya-Nya siapa yang dia kehendaki dan Allah membuat perumpamaan-perumpamaan bagi manusia dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu."(Al-Qur'an surat An Nur : 35)

    Lebih lanjut tentang: Fenomena Listrik

    Kecepatan arus listrik


    Karena tidak ada yang tampak bergerak ketika arus biaya-laut, kita tidak bisa mengukur kecepatan aliran dengan mata. Instead we do it by making some assumptions and doing a calculation. Sebaliknya, kita melakukannya dengan membuat beberapa asumsi dan melakukan perhitungan. Let's say we have an electric current in normal lamp cord connected to bright light bulb. Katakanlah kita memiliki arus listrik di kabel lampu normal dihubungkan ke bola cahaya terang. The electric current works out to be a flow of approximatly 3 inches per hour. Karya-karya arus listrik keluar menjadi aliran approximatly 3 inci per jam. Very slow! Sangat lambat!
    Here's how I worked out that value. Berikut adalah cara saya bekerja di luar nilai itu. I know: Aku tahu:
    • Bulb power: about 100 watts, about 100V at 1A Bulb daya: sekitar 100 watt, sekitar 100V di 1A
    • Value for electric current: I = 1 ampere Nilai untuk arus listrik: I = 1 ampere
    • Wire diameter: D = 2/10 cm, radius R=.1cm Wire diameter: D = 2 / 10 cm, jari-jari R =. 1cm
    • Mobile electrons per cc (for copper, if 1 per atom): Q = 8.5*10^+22 Mobile elektron per cc (untuk tembaga, jika 1 per atom): Q = 8,5 * 10 ^ 22
    • Charge per electron: e = 1.6*10^-19 Charge per elektron: e = 1.6 * 10 ^ -19

    The equation: Persamaan:

    cm/sec = ________I_______ = .0023 cm/sec = 8.4 cm/hour cm / sec = ________I_______ = 0,0023 cm / detik = 8,4 cm / jam
               Q * e * R^2 * pi Q * e * R ^ 2 pi *
    
    This is for DC. Hal ini untuk DC. Chris R. points out that for a particular value of frequency of AC, the "skin effect" can cause the flow of charges in the center of a wire to be reduced while the current on the surface becomes stronger. Chris R. menunjukkan bahwa untuk suatu nilai tertentu frekuensi AC, "efek kulit" dapat menyebabkan aliran biaya di tengah kawat yang akan dikurangi sementara saat ini pada permukaan menjadi kuat. There are fewer charges flowing, and hence they must flow faster. Ada biaya lebih sedikit mengalir, dan karenanya mereka harus mengalir cepat. ("Skin Effect" is stronger at high frequencies and with thick wires. The effect can USUALLY be ignored in thin wires at 60Hz power-line frequencies.) ("Efek Kulit" lebih kuat pada frekuensi tinggi dan dengan kawat tebal Efeknya dapat BIASANYA diabaikan dalam kawat tipis pada frekuensi 60Hz kekuasaan-line..)

    sepeda stasioner dirancang untuk menciptakan listrik


    Dengan Czap Nick, Khusus untuk Chronicle The | 23 Agustus 2008
    Like a number of highly motivated people, David Butcher starts every day with a workout. Seperti sejumlah orang sangat termotivasi, David Butcher dimulai setiap hari dengan latihan. His poison: 45 minutes on a stationary bicycle. Nya racun: 45 menit pada sepeda stasioner. Fitness is part of the incentive, but Butcher's primary motivation is a long-standing, and possibly obsessive, quest to generate his own electricity. Kebugaran adalah bagian dari insentif, tetapi motivasi utama Butcher adalah berdiri-lama, dan mungkin obsesif, pencarian untuk menghasilkan listrik sendiri. So Butcher's stationary bike, which is wedged in a corner of his detached garage, is not your standard-issue exercise machine: It's a homemade power plant. Jadi sepeda stasioner Butcher's, yang terjepit di sudut garasinya terpisah, tidak standar-masalah mesin latihan Anda: Ini adalah pembangkit listrik buatan sendiri. Butcher designed his ingeniously simple pedal generator for maximum comfort and efficiency: As the rider pedals, a wooden flywheel drives an electric motor, which generates an electric current that flows into a bank of salvaged lead-acid batteries for storage. Jagal dirancang-Nya cerdik sederhana pedal generator untuk kenyamanan maksimum dan efisiensi: Sebagai pengendara pedal, roda gila kayu drive motor listrik, yang menghasilkan sebuah arus listrik yang mengalir ke bank baterai timbal-asam diselamatkan untuk penyimpanan.

    Siklus PLTU | Pembangkit Listrik Tenaga Uap


    Sebuah pembangkit listrik jika dilihat dari bahan baku untuk memproduksinya, maka Pembangkit Listrik Tenaga Uap bisa dikatakan pembangkit yang berbahan baku Air. Kenapa tidak UAP? Uap disini hanya sebagai tenaga pemutar turbin, sementara untuk menghasilkan uap dalam jumlah tertentu diperlukan air. Menariknya didalam PLTU terdapat proses yang terus menerus berlangsung dan berulang-ulang. Prosesnya antara air menjadi uap kemudian uap kembali menjadi air dan seterusnya. Proses inilah yang dimaksud dengan Siklus PLTU.
    Air yang digunakan dalam siklus PLTU ini disebut Air Demin (Demineralized), yakni air yang mempunyai kadar conductivity (kemampuan untuk menghantarkan listrik) sebesar 0.2 us (mikro siemen). Sebagai perbandingan air mineral yang kita minum sehari-hari mempunyai kadar conductivity sekitar 100 – 200 us. Untuk mendapatkan air demin ini, setiap unit PLTU biasanya dilengkapi dengan Desalination Plant dan Demineralization Plant yang berfungsi untuk memproduksi air demin ini.
    Secara sederhana bagaimana siklus PLTU itu bisa dilihat ketika proses memasak air. Mula-mula air ditampung dalam tempat memasak dan kemudian diberi panas dari sumbu api yang menyala dibawahnya. Akibat pembakaran menimbulkan air terus mengalami kenaikan suhu sampai pada batas titik didihnya. Karena pembakaran terus berlanjut maka air yang dimasak melampaui titik didihnya sampai timbul uap panas. Uap ini lah yang digunakan untuk memutar turbin dan generator yang nantinya akan menghasilkan energi listrik.
    Secara sederhana, siklus PLTU digambarkan sebagai berikut :
    Siklus PLTU
    Siklus PLTU
    1. Pertama-tama air demin ini berada disebuah tempat bernama Hotwell.
    2. Dari Hotwell, air mengalir menuju Condensate Pump untuk kemudian dipompakan menuju LP Heater (Low Pressure Heater) yang pungsinya untuk menghangatkan tahap pertama. Lokasi hotwell dan condensate pump terletak di lantai paling dasar dari pembangkit atau biasa disebut Ground Floor. Selanjutnya air mengalir masuk ke Deaerator.
    3. Di dearator air akan mengalami proses pelepasan ion-ion mineral yang masih tersisa di air dan tidak diperlukan seperti Oksigen dan lainnya. Bisa pula dikatakan deaerator memiliki pungsi untuk menghilangkan buble/balon yang biasa terdapat pada permukaan air. Agar proses pelepasan ini berlangsung sempurna, suhu air harus memenuhi suhu yang disyaratkan. Oleh karena itulah selama perjalanan menuju Dearator, air mengalamai beberapa proses pemanasan oleh peralatan yang disebut LP Heater. Letak dearator berada di lantai atas (tetapi bukan yang paling atas). Sebagai ilustrasi di PLTU Muara Karang unit 4, dearator terletak di lantai 5  dari 7 lantai yang ada.
    4. Dari dearator, air turun kembali ke Ground Floor. Sesampainya di Ground Floor, air langsung dipompakan oleh Boiler Feed Pump/BFP (Pompa air pengisi) menuju Boiler atau tempat “memasak” air. Bisa dibayangkan Boiler ini seperti drum, tetapi drum berukuran raksasa. Air yang dipompakan ini adalah air yang bertekanan tinggi, karena itu syarat agar uap yang dihasilkan juga bertekanan tinggi. Karena itulah konstruksi PLTU membuat dearator berada di lantai atas dan BFP berada di lantai dasar. Karena dengan meluncurnya air dari ketinggian membuat air menjadi bertekanan tinggi.
    5. Sebelum masuk ke Boiler untuk “direbus”, lagi-lagi air mengalami beberapa proses pemanasan di HP Heater (High Pressure Heater). Setelah itu barulah air masuk boiler yang letaknya berada dilantai atas.
    6. Didalam Boiler inilah terjadi proses memasak air untuk menghasilkan uap. Proses ini memerlukan api yang pada umumnya menggunakan batubara sebagai bahan dasar pembakaran dengan dibantu oleh udara dari FD Fan (Force Draft Fan) dan pelumas yang berasal dari Fuel Oil tank.
    7. Bahan bakar dipompakan kedalam boiler melalui Fuel oil Pump. Bahan bakar PLTU bermacam-macam. Ada yang menggunakan minyak, minyak dan gas atau istilahnya dual firing dan batubara.
    8. Sedangkan udara diproduksi oleh Force Draft Fan (FD Fan). FD Fan mengambil udara luar untuk membantu proses pembakaran di boiler. Dalam perjalananya menuju boiler, udara tersebut dinaikkan suhunya oleh air heater (pemanas udara) agar proses pembakaran bisa terjadi di boiler.
    9. Kembali ke siklus air. Setelah terjadi pembakaran, air mulai berubah wujud menjadi uap. Namun uap hasil pembakaran ini belum layak untuk memutar turbin, karena masih berupa uap jenuh atau uap yang masih mengandung kadar air. Kadar air ini berbahaya bagi turbin, karena dengan putaran hingga 3000 rpm, setitik air sanggup untuk membuat sudu-sudu turbin menjadi terkikis.
    10. Untuk menghilangkan kadar air itu, uap jenuh tersebut di keringkan di super heater sehingga uap yang dihasilkan menjadi uap kering. Uap kering ini yang digunakan untuk memutar turbin.
    11. Ketika Turbin berhasil berputar berputar maka secara otomastis generator akan berputar, karena antara turbin dan generator berada pada satu poros. Generator inilah yang menghasilkan energi listrik.
    12. Pada generator terdapat medan magnet raksasa. Perputaran generator menghasilkan beda potensial pada magnet tersebut. Beda potensial inilah cikal bakal energi listrik.
    13. Energi listrik itu dikirimkan ke trafo untuk dirubah tegangannya dan kemudian disalurkan melalui saluran transmisi PLN.
    14. Uap kering yang digunakan untuk memutar turbin akan turun kembali ke lantai dasar. Uap tersebut mengalami proses kondensasi didalam kondensor sehingga pada akhirnya berubah wujud kembali menjadi air dan masuk kedalam hotwell.
    Siklus PLTU ini adalah siklus tertutup (close cycle) yang idealnya tidak memerlukan lagi air jika memang kondisinya sudah mencukupi. Tetapi kenyataannya masih diperlukan banyak air penambah setiap hari. Hal ini mengindikasikan banyak sekali kebocoran di pipa-pipa saluran air maupun uap di dalam sebuah PLTU.
    Untuk menjaga siklus tetap berjalan, maka untuk menutupi kekurangan air dalam siklus akibat kebocoran, hotwell selalu ditambah air sesuai kebutuhannya dari air yang berasal dari demineralized tank.
    Berikut adalah gambaran siklus PLTU secara lengkap. (Klik pada gambar untuk memperjelas).
    Siklus PLTU Lengkap
    Siklus PLTU Lengkap
    Refferensi : http://wongkentir.blogspot.com